Â
Liputan6.com, Jakarta - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, pada 4-7 Februari 2024 telah terjadi curah hujan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Baca Juga
"Wilayah tersebut adalah Cilacap (62.0 mm/hari), Juanda (60.3 mm/hari), Luwu Utara (53.8 mm/hari), Padang Panjang (89.5 mm/hari), Jayapura (73.0 mm/hari), Balikpapan (62.0 mm/hari), Jambi (53.0 mm/hari), Stagen Kotabaru (56.0 mm/hari), Bali (118.9 mm/hari), Makassar (52.0 mm/hari). Sedangkan curah hujan intensitas ekstrem terjadi di Perak Surabaya (166.0 mm/hari)," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada wartawan, Kamis (8/2/2024).
Advertisement
Dia menambahkan, berdasarkan analisis data iklim BMKG, sekitar lebih dari 55% wilayah Zona Musim Indonesia diprediksikan memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari - Februari 2024.
"Sementara itu kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah," ujar dia.
Dinamika atmosfer tersebut ialah aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan. Selain itu, aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur ynag turut memicu peningkatan potensi awan hujan.
"Kemudian terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia," jelas dia.
Â
Wilayah Ini Waspada Cuaca Ekstrem
Berdasarkan kondisi tersebut, Guswanto melanjutkan, sebagian wilayah perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat, pada periode 9-14 Februari 2024.
Wilayah tersebut adalah:
- Sumatra Barat
- Jambi
- Bangka Belitung
- Sumatra Selatan
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Â
Advertisement
Langkah Antisipasi BMKG
Salah satu langkah yang telah dilakukan BMKG dalam mengantisipasi potensi cuaca ekstrem selama puncak musim hujan ini adalah dengan menempatkan 1 unit Mobile Weather Radar di Stasiun Meteorologi Kertajati sejak tanggal 31 Januari 2024.
"Hal ini bertujuan untuk memantau perkembangan cuaca secara terkini di sekitar wilayah Jawa Barat dan sekitarnya," kata Guswanto.
Resolusi spasial data radar cuaca yang dihasilkan dari mobil radar tersebut mencapai 250 meter dengan resolusi temporal data sekitar 05-10 menit, sementara itu cakupan areanya hingga 120 km yang meliputi wilayah Bandung, Subang, Cirebon, Sumedang, Tasikmalaya, Banjar, Tegal, Indramayu, Kuningan dan Purwakarta.
"Mobile Radar BMKG ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan Aerodrome Warning bagi pesawat yang akan take off dan landing di Bandara Kertajati, selain itu produk Citra Radar yang dihasilkan dapat digunakan untuk meningkatkan layanan informasi peringatan dini cuaca ekstrem, khususnya di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya," kata dia.